GarisKeturunan Garis keturunan atau Silsilah Sunan Gunung Jati ke bawah, masih bersumber dari naskah yang sama yakni Pangeran Adipati Pasarean atau Pangeran Muhammad Arifin. Pangeran Dipati Cirebon atau Pangeran Sedang Kamuning. Yang diteruskan ke Panembahan Ratu Pakungwati atau Pangeran Emas Zainul Arifin tahun 1568.
Foto hanya ilustrasi Silsilah Sultan Gunung Jati. Sumber Craig Adderley/ Gunung Jati adalah seorang ulama Wali Songo sekaligus Sultan Cirebon yang berkuasa pada tahun kamu, kalau silsilah Sultan Gunung Jati ini masih bersambung sampai Rasulullah SAW. Tidak heran, dari silsilah yang luar biasa inilah, muncul keteladanan yang patut dicontoh untuk semua itu, dalam berdakwah, Sultan Gunung Jati menggunakan cara yang unik sehingga lebih mudah diterima kamu lebih paham tentang silsilah sekaligus cara dakwah Sultan Gunung Jati, silakan simak uraian berikut!Silsilah Sultan Gunung JatiFoto hanya ilustrasi Silsilah Sultan Gunung Jati. Sumber Monstera/ Hernawan dan Ading Kusdiana dalam buku berjudul Biografi Sunan Gunung Djati Sang Penata Agama di Tanah Sunda menjelaskan bahwa, Syekh Syarif Hidayatullah terkenal dengan sebutan Sultan Gunung Jati. Beliau lahir bertepatan dengan tanggal kelahiran Rasulullah SAW, yakni pada 12 Rabi'ul Awwal tahun 852 H, atau 16 Mei 1448 Naskah Kuningan, yakni naskah yang dimiliki Keraton Kasepuhan, menjelaskan bahwa Sultan Gunung Jati adalah pemimpin Kesultanan Cirebon yang berhasil membawa kerajaan mencapai masa kejayaan. Ketika mendapatkan kekuasaan Cirebon dari Pangeran Cakrabuana, Sultan Gunung Jati mendapatkan gelar Tumenggung Syarif Hidayatullah bin Maulana Sultan Muhammad Syarif silsilah Sultan Gunung Jati sesuai dengan Naskah KuninganBerputra Syekh Zainal Syekh Zumadil Raja Umrah Qadara yang berasal dari Sultan Bani Israil yang kemudian menikah dengan Rara Syarif Hidayatullah atau Sultan Gunung Berdakwah Unik Sultan Gunung JatiCara berdakwah Sultan Gunung Jati terbilang unik. Beliau harus memainkan peran secara peran sebagai ulama bergelar waliyullah serta mendapat gelar Sayidin Panatagama atau dalam tradisi Jawa dianggap sebagai wakil Tuhan di dunia khalifah. Peran keduanya adalah memerankan tokoh seorang Gunung Jati dalam menyebarkan agama Islam juga memakai pendekatan sosial budaya sehingga lebih mudah diterima oleh itu, beliau juga memperkuat kekuasan politik sekaligus memperluas hubungannya dengan tokoh besar. Tokoh tersebut mulai dari daerah Demak, Cirebon, hingga memerintah, Sultan Gunung Jati juga membangun sarana serta prasarana ibadah di semua daerah demikian, secara tidak langsung dampaknya bisa membuat Cirebon semakin berkembang pesat dan manfaatnya juga bisa dirasakan masyarakat luas, bahkan hingga sekarang. Itulah silsilah Sultan Gunung Jati sekaligus cara dakwahnya yang unik. Semoga bermanfaat! EKAvDbI57.